Makalah Fisika Penerapan Gelombang Ultrasonik untuk Mendeteksi Debit Air
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah
aliran sungai atau irigasi adalah suatau wilayah ekosistem yang dibatasi oleh
pemisahan topografi dan berfungsi sebagai pengumpul, penyimpanan dan penyalur
air, sedimen, unsur hara dalam sistem sungai dan keluar melalui outlet tunggal.
Aliran sungai sebagai sistem hidrologis saluran terbuka terdiri dari tiga
komponen utama dalam sistem tersebut yaitu input berupa hujan, proses yaitu
berupa aliran sungai sebagai pengatur dan output yang berupa aliran permukaan,
sedimen dan unsure hara. Karakteristik aliran sungai dipengaruhi oleh debit air
dalam suatu sistem sungai. Faktor-faktor pengontrol karakteristik aliran sungai
antara lain : faktor geologi, faktor hidrologi dan tataguna lahan (Reyes,
2007)
. Debit adalah laju air yang melewati suatu penampang melintang sungai per
satuan waktu. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk
mengetahui potensi sumber daya air di suatu wilayah aliran sungai. Debit aliran
dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu
kawasan melalui pendekatan potensi sumber daya air permukaan yang ada (Arsyad,
2006). Debit dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu curah hujan, luas aliran irigasi, kemiringan aliran irigasi,dan
bentuk irigasi. Aliran irigasi harus memiliki permukaan bebas sedangkan aliran
pada saluran tertutup tidak memiliki permukaan bebas karena air harus mengisi
seluruh saluran. Aliran dalam saluran terbuka dikatakan permanen (steady) bila
kedalaman aliran tidak berubah atau dianggap konstan selama suatu selang waktu
tertentu, bila air mengalir dalam saluran terbuka, air akan mengalami hambatan
saat mengalir ke hilir. Hambatan ini biasanya dilawan oleh komponen gaya berat
yang bekerja dalam air dan arah geraknya. Aliran seragam akan terjadi apabila
hambatan ini seimbang dengan gaya berat. Besarnya tahanan bila faktor-faktor
lain dari saluran dianggap tidak berubah, tergantung pada kecepatan aliran
sungai. Saat ini pengukuran tinggi permukaan aliran tinggi, masih menggunakan
tanda garis yang dibuat sedemikian rupa serta masih menghitung debitnya secara
manual menggunakan berupa alat pengukur arus (current meter), dilakukan dengan
cara merawas, dari jembatan, dengan menggunakan perahu. Dengan sistem
pengukuran yang dilakukan saat ini memiliki kelemahan yaitu tidak dapat
dilakukan secara terus menerus, sifat perubahan debit aliran relatif singkat
waktunya dan akan sulit kejadiannya untuk diperkirakan, sulit dilakukan secara
bersamaan di beberapa tempat. Persamaan yang paling umum digunakan untuk menganalisis
aliran air dalam saluran terbuka adalah persamaan manning. Persamaan manning
dibangun untuk aliran tunak seragam (uniform steady state flow).
Persamaan
empiris mensimulasikan aliran air dalam saluran dimana air terbuka terhadap
udara. Disajikan pertama kali pada 1889 oleh Robert manning. Manning merupakan
secara tidak langsung dengan cara luas kemiringan (slope area method) yaitu
dengan menghitung debit aliran yang telah terjadi berdasarkan tanda aliran,
geometri sungai dan parameter fisik alur sungai. Hitungan didasarkan pada rumus
pengaliran, yaitu rumus koefisien manning atau Chezy. Nilai koefisien dapat
ditetapkan berdasarkan pengamatan kondisi alur. Pada penelitian ini akan
dilakuakan pengukuran debit dan tinggi permukaan air menggunakan sensor
ultrasonik dengan pengaturan system menggunakan mikrokontroler ATmega 8535 pada
saluran irigasi secara tidak langsung yaitu dengan persamaan koefisien manning.
Sensor ultrasonik digunakan dalam pengukuran ketinggian air yang dipasang di atas
sungai. Sensor tersebut mendeteksi tinggi permukaan air sehingga pendeteksian
tidak perlu dilakukan dengan kontak fisik antara sensor dengan air. Kemudian
memasukkan rumus debit air di dalam mikrokontroler untuk menghitung debit air
secara otomatis. Setelah menghitung debit air, data yang diperoleh dapat
disimpan dalam SD Card.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
cara mendeteksi debit air dengan menggunakan Gelombang ultrasonic ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
Cara mendeteksi debit air dengan menggunakan Gelombang ultrasonic
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengukuran Tinggi muka Air dengan Gelombang
Ultrasonik
Metode yang digunakan
untuk mengukur tinggi muka air dengan ultrasonik menggunakan prinsip
echosounder. Sesuai dengan namanya dalam bahasa Inggris, echo berarti gema dan sounder
berarti pemancar bunyi, maka metode ini memanfaatkan pemancaran pulsa
ultrasonik dari transmitter ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 kHz dan
kemudian gemanya atau pemantulannya yang timbul akibat mengenai suatu benda
yakni muka air akan diterima kembali oleh receiver ultrasonik seperti yang pada
gambar
Gelombang ultrasonik
ini merambat melalui udara dengan 344 m/s. Menurut Kurniawan (2010), jarak
minimal antara transmitter-receiver dengan permukaan air adalah 2 cm dengan
jarak maksimal 300 cm. Setelah gelombang pantulan terdektesi akan dibuat output
tertentu sebagai tanda bahwa gelombang sudah diterima untuk mematikan timer
pengukur waktu pulsa dari transmitter sampai receiver. Dengan mengukur selang waktu
antara saat pulsa dikirim dan pulsa diterima, jarak antara muka air dengan
ultrasonik dapat dihitung dengan persamaan berikut.
Jarak antara muka air dan sensor
ultrasonik inilah yang dianggap tinggi muka air.
2.2 Pengukuran Debit Air
Debit air dapat
didefinisikan sebagai banyaknya volume air yang mengalir pada suatu saluran
setiap 1 sekon. Menurut Chow (1997), debit air yang mengalir pada suatu
penampang saluran untuk berbagai aliran dinyatakan dengan:
Chow juga menjelaskan bahwa sungai
merupakan salah satu contoh saluran terbuka yang berarti permukaannya bebas
dipengaruhi oleh tekanan udara bebas (Patmosfer). Karena sungai
memiliki saluran penampang melintang dan kemiringan memanjang berubah-ubah maka
sungai .
diklasifikasikan sebagai Nonprismatic
Channel. Perhitungan saluran terbuka biasanya lebih rumit daripada saluran
tertutup seperti saluran pipa. Hal ini disebabkan karena :
a)
Sungai memiliki bentuk penampang yang
tidak teratur;
b)
Sulit menentukan kekerasan saluran (sungai
berbatu sedangkan pipa licin);
c)
Kesulitan pengumpulan data di lapangan.
2.3 Rangkaian Alat untuk Mendeteksi
Debit Air
a. Bagian-Bagian Alat
1.
Modul
PING))TMUltrasonik Distance Sensor
PING))TM
Ultrasonik Distance Sensor merupakan sebuah modul parallax Inc. yang digunakan
sebagai pengukur jarak nonkotak (tak sentuh) dengan kemampuan ukur 2 cm smpai
300 cm. Modul ini hanya memerlukan 1 pin I/O dari mikrokontroler untuk
mengontrolnya seperti Gambar berikut.
Modul PING))TM mendeteksi
jarak objek dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik sebesar 40kHz selama
tBURST (200 πs) yang diistilahkan sebagai chirp, kemudian mendeteksi
pantulannya. Modul PING))TM memancarkan gelombang ultrasonik sesuai
dengan kontrol dari mikrokontroler pengendali (pulsa trigger dengan tOUT
minimal 2 πs). Gelombang ultrasonik ini membuat dalam medium udara dengan
kecepatan 344 m/s, mengenai objek dan
memantul kembali ke sensor (Prawiroredjo, 2008).
2.
Mikrokontroler ATmega 8535
Mikrokontroler
adalah mikrokomputer chip tunggal yang dirancang spesifik untuk aplikasi -
aplikasi kontrol dan bukan untuk aplikasi -aplikasi serbaguna. Perangkat ini seringkali
digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan kontrol tertentu (Tooley, 2003). Dalam
penelitian ini, mikrokontroler yang digunakan untuk mengatur PING))TM
adalah mikrokontroler Atmega 8535. Mikrokontroler ini merupakan jenis mikrokontroler
AVR (Alf and Vegard’s Risc Prosecor) bersitektur RISC (Reduced Intruction Set
Computing) 8 bit, sehingga semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus
intruksi clock.
3.
LCD
Karakter 2x16
Irda
(2009) menjelaskan bahwa modul LCD (Liquid Cristal Display) digunakan sebagai
prototype dari sebuah informasi. Agar terhubung dengan mikrokontroler, LCD
dilengkapi dengan 8 bit data bus (DB0-DB7) yang digunakan untuk menyalurkan
data ASCII (American Standard Code For Information Interchange) maupun perintah
pengatur kerjanya. Modul LCD sendiri terdiri dari display dan chipshet, dimana
chipshet ini sebenarnya merupakan mikrokontroler. Chipset ini berfungsi untuk
mengatur tampilan informasi serta berfungsi mengatur tampilan informasi serta
berfungsi mengatur komunikasi dengan mikrokontroler yang memakai tampilan LCD
itu. Sehingga pada dasarnya interface yang akan dibuat merupakan komuniasi dua
buah mikrokontroler.
4.
SD
Card
SD
Card adalah kartu memori non-votile yang dikembangkan oleh SD Card Association
yang digunakan dalam perangkat portable. Saat ini, teknologi micro SD sudah
digunakn oleh lebih dari 400 merek produk serta dianggap sebagai standar.
Keluarga
SD Card yang lain terbagi SDSC yang kapasitas maksimum resminya sekitar 2 GB,
meskipun beberapa ada yang sampai 4GB. SDHC (High Capacity) memiliki kapasitas
dari 4GB sampai 32GB. Dan SDXC (Extended Cpacity) kapasitasnya seringkali
membuat kebingungan karena masing-masing protokol komunikasi sedikit berbeda.
Dari sudut pandang perangkat, semua kartu ini termasuk dalam keluarga SD. SD
adapter memungkinkan konversi fisik kartu SD yang lebih kecil untuk bekerja di slot
fisik yang lebih besar pada dasarnya ini adalah alat pasif yang menghubungkan
pin dari SD Card yang kecil ke pin adaptor SD Card yang lebih besar (Hartono,
2013)
5.
Keypad
Keypad
merupakan entity input yang digunakan sebagai media untuk memasukkan password
untuk pengaturan terhadap elektronik secara manual dan untuk menonaktifkan semua
peralatan yang terdapat pada smart house. Setiap penekanan angka pada keypad
akan mengeluarkan data yang akan diproses oleh mikrokontroler, setiap penekanan
1 kali akan mengeluarkan data sebanyak 7 bit yang akan disesuaikan dari
pembuatan password yang tersusun dalam modul program yang di rancang.
Keypad diperlukan untuk
berinteraksi dengan sistem, misal kita akan menyetting set-point suatu kontrol
umpan balik pada saat program masih berjalan. Sebenarnya tiap pemrograman
memiliki cara yang berbeda untuk berinteraki dengan sistem. Bahkan untuk keypad
pun secara hardware tiap pemrograman bisa berbeda. Keypad 4x4 lebih sering
digunakan oleh program, selain hardware-nya mudah, software-nya juga tidak
susah, pada dasarnya keypad 4x4 adalah push-button yang dirangkai secara
matriks
(Hertanto, 2008).
6.
Serial
Logger
Serial
logger modul adalah modul yang berfungsi sebagai perekam data dalam aplikasi
data logger. Pada umumnya untuk membangun data logger dengan mikrokontroler
dibutuhkan Serial Peripheral Interface (SPI) protokol untuk berkomunikasi kartu
memori. Penggunaan modul serial logger lebih sederhana, dimana untuk
mengaksesnya menggunakan protokol serial. Serial logger modul mudah diterapkan
karena efektif dan mudah, tidak hanya dapat menulis data ke kartu memori,
tetapi juga dapat membaca dari kartu memori. Kode sederhana untuk menulis dan
membaca data membuat pengguna akan lebih cepat untuk membangun aplikasinya (Saputro,
2014).
7. Bagian
Transmitter maupun Receiver bisa menggunakan pesawat untuk radio komunikasi
baik tipe mobil seperti Handy Talky atau pesawat komunikasi seperti yang biasa
digunaakan ORARI. Fungsi ini digunakan untuk mengirim data Jarak Jauh dan
menampilkan Pada LCD .
b.
Bagan
Alat
c.
Prinsip
Kerja Alat
1. Modul
PING ))) TM Ultrasonic Distance Sensor, dipilih karena sudah diprakarsai
dan dikemas dengan baik sehingga dapat mengurangi interferensi sinyal yang
dipancarkan dan diterima. Modul ini dipasang menghadap permukaan air sehingga
dapat mengukur jarak muka air ke receiver. Dengan jarak terjauh 300 cm diukur
dari dasar sunga berkedalaman 250 cm. jarak antara modul dengan muka air
digunakan untuk menghitung level tinggi muka air dengan cara mengurangkan jarak
modul dasar sungai dengan jarak modul muka air. Sehingga semakin jauh jarak
muka air ke receiver maka semakin rendah leval tinggi muka air dan sebaliknya
semakin pendek jarak muka air ke receiver maka semakin tinggi muka level air.
2. Mikrokontroler
ATmega8535, berfungsi sebagai pengatur PING))) dan sebagai pusat pengolahan
data. Fungsi mikrokontroler sebagai pengatur PING))) yaitu mikrokontroler
mengirimkan pulsa high ke PING))) untuk mengaktifkan PING))) sehingga PING)))
dapat memancarkan gelombang ultrasonik melalui transmitter. Selama perjalanan
gelombang ultrasonic menuju muka air dan terpantul kembali PING))),
mikrokontroler menerima pulsa low dari PING))) yang diterima oleh receiver
selanjutnya PING))) mengirimkan pulsa high kepada mikrokontroler. Fungsi mikrokontroler
sebagai pusat pengolahan data yaitu menghitung lamanya waktu perjalanan
gelombang ultrasonik mulai dipancarkan oleh transmitter lalu diterima kembali
receiver dan kemudian mengolahnya menjadi data level tinggi muka air yang dapat
ditampilkan pada LCD. Fungsi lain mikrokonroler sebagai pusat pengolahan data
level tinggi muka air untuk menghitung
3. Liquid
Display Cristal (LCD), digunakan untuk menampilkan data hasil Pengukuran level
tinggi
4. Keypad,
digunakan untuk mengatur nilai yang kita inginkan sebagai masukan di
mikrokontroler.
5. Modulator
FSK berfungsi mengubah data biner dari hasil pengolahan mikrokontroller menjadi
sinyal analaog dalam format frequency shift keying (FSK) seperti yang
ditunjukan pada gambar sebelum dikirim melalui transmitter karena sinyal biner
tidak bias langsung dikirim dengan modulasi analog. Frequency Shift Keying
(FSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal digital 1 sebagai suatu nilai tegangan
dengan frekuensi tertentu (misalnya f1= 1200Hz), sementara sinyal digital 0
dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda
(misalnya f2 = 2200 Hz).
6. Bagian
Transmitter maupun Receiver bisa menggunakan pesawat untuk radio komunikasi
baik tipe mobil seperti Handy Talky atau pesawat komunikasi seperti yang biasa
digunaakan ORARI. Fungsi ini digunakan untuk mengirim data Jarak Jauh dan
menampilkan Pada LCD .
d.
Cara
Pengoperasian Alat
Pengoperasian
Alat ini menggunakan Mikrokontroler ATmega8535 untuk menyalakan Sensor Ultrasonik
PING , kemudian Sensor Ultrasonik akan mendeteksi ketinggian Air yang akan
langsung dibaca oleh Modulator dan
Mikrokontroller ATmega menjadi Pusat informasi Ping yang akan dikirimkan oleh
Handy Talky atau Pesawat komunikasi kepada Penerima outpun dan akan dibaca
langsung oleh LCD
e.
Pengukuran
dan Pengambilan Data
Rancangan sensor ultrasonik ditunjukan pada Gambar
Tabung pengukuran digunakan untuk mengatasi gangguan pengukuran saat mengukur
ketinggian air sungai. Dengan metoda ini, riak air akan teredam saat memasuki
pipa-pipa kapiler kecil menuju ruang pengukuran.
Algoritma
untuk mikrokontroller di bagian pengirim diperlihatkan pada Gambar 10.
Algoritma tersebut berfungsi untuk seting ketinggian pengukuran karena jarak
yang diukur secara langsung adalah jarak antara ultrasonic dan permukaan air,
sementara hasil yang diinginkan adalah ketinggian permukaan air diukur dari
dasar sungai sehingga perlu algoritma untuk merekayasanya. Proses level setting
dilakukan pada sistem pengirim sedangkan pada sistem penerima tinggal membaca hasil
pengukuran pada sisi pengirim.
Modulator FSK berfungsi mengubah data biner dari hasil
pengolahan mikrokontroller menjadi sinyal analaog dalam format frequency shift
keying (FSK) seperti yang ditunjukan pada gambar 11 sebelum dikirim melalui
transmitter karena sinyal biner tidak bias langsung dikirim dengan modulasi
analog. Frequency Shift Keying (FSK) adalah modulasi yang menyatakan sinyal
digital 1 sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu (misalnya f1= 1200Hz),
sementara sinyal digital 0 dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan
frekuensi tertentu yang berbeda (misalnya f2 = 2200 Hz).
Pada bagian penerima sinyal FSK tersebut kembali diubah
menjadi bentuk biner oleh Demodulator FSK sebelum diolah kembali datanya oleh
mikrokontroller.
Kemudian LCD menampilkan
kondisi yang sedang terjadi. Status terdiri dari tiga kondisi yaitu AMAN, SIAGA
DAN AWAS. Yang di kirim oleh Handy talky .
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelebihan Menggunakan Alat pengukur Sensor ultrasonic
1.
Sensor ultrasonik bagian pengirim mampu
mengukur jarak terhadap permukaan air sampai 244cm dengan ketelitian 1cm- 11cm
pada kondisi ruang pengukuran berbentuk balok dengan lebar 131cm dan panjang
250cm.
2.
Pada sistem ini bagian pengirim mampu mengirimkan
data perhitungn jarak pengukuran sensor ultrasonik dari 0cm – 255cm.
3.
Pada sistem ini penggunaan transceiver
handy talky bekerja sampai jarak 2,5 km tanpa penghalang.
Kelemahan
Alat pengukur sensor ultrasonic
Sistem
memiliki kelemahan, diantaranya rentan terjadi kesalahan dan pengurangan kemampuan
mengukur akibat pantulan dinding ruang pengukur yang tidak sesuai. Selain itu
kemampuan jarak pengiriman data yang dihasilkan masih kurang dari jarak yang
diharapkan.
3.2 Saran
1. Gunakan
sensor ultrasonik yang memiliki kemampuan mengukur lebih jauh.
2. .
Untuk jarak kirim yang lebih jauh perlu digunakan pemancar radio yang lebih
besar dayanya dari Handy Talky . Selain itu perlu diteliti format data yang
optimal sehingga lebih kebal terhadap noise.
DAFTAR
PUSTAKA
Adianto, Siddiq Cahyo.
2010. Pembuatan Alat Pengukur Tinggi Badan Digital Berbasis Mikrokontroler
Atmega8535. Yogyakarta: Amikom
Aprilia, Sisca. 2012.
Sistem Peringatan Pendeteksi Tinggi Muka Air Menggunakan Tranduser Ultrasonik Secara
Vertikal dengan Tampilan LCD Berbasis Mikrokontroler. Bandar Lampung:
Universitas Lampung
Arsyad, S. 2006.
Konverasi Tanah dan Ait. Bogor: APB Press
Chay Asdak. 2002.
Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Effendi, Hefni. 2203.
Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.
Yogyakarta: Kansius
Buenche,R.J., 1986.
Introduction to Physics for Scientist and Enggineers. NewYork. Mc Graw-Hill
Bejo, Agus. 2008. C dan
AVR: Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam mikrokontroler Atmega8535. Yogyakarta: Amikom
Chow, Ven Te. 1997.
Hidrolika Saluran Terbuka (Open Channel Hydraulics). Jakarta: Erlangga
Darmawan, Andi. 2007.
Rancang Bangun Model Sistem Pemantauan Tinggi Muka Air Sungai Sebagai Salah
Satu Parameter Peringatan Dini Banjir dengan Telemetri Radio. Bandar Lampung:
Universitas Lampung
Giancoli, Douglas C.
1998. Fisika Edisi Kelima: Erlangga
Mediastika. 2005.
Akustik Bangunan. Jakarta: Erlangga
Halliday, David dan
Robert Resnick. 1987. FISIKA Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Hamid, Abdul. 2011.
Modul 3: Mekanika Fluida 1. Jakarta: Universitas Mercu Buana
0 Response to "Makalah Fisika Penerapan Gelombang Ultrasonik untuk Mendeteksi Debit Air"
Post a Comment