Laporan Praktikum Biologi Seleksi Alam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Evolusi menjelaskan perkembangan
makhluk hidup secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk yang
sederhana menuju bentuk yang kompleks. Tokoh evolusi Charles Darwin, menuangkan
teorinya tentang evolusi dalam buku “ On The Orgin of Spesies by Means
of Natural Selection” . Isi buku tersebut memuat pokok –pokok
evolusi bahwa makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup di
masa lampau dan evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Dalam pendangan Darwin, kelangsungan
hidup memang harus diperjuangkan. Tuhan menyediakan kekayaan alam yang tiada
tara untuk dinikmati dan untuk diperjuangkan oleh semua makhluk hidup agar
kehidupan di dunia bermanfaat.Makhluk hidup membutuhkan sarana dan prasarana
untuk memenuhi kebutuhan hidupya. Untuk memperjuangkan hidupnya, terjadi
persaingan antar spesies maupun di dalam spesies itu sendiri. Perjuangan hidup
semakin berat dengan adanya faktor bencana alam dan perubahan cuaca. Makhluk
hidup yang menang dalam persaingan akan tetap unggul. Sedangkan yang kalah
dalam persaingan akan bermigrasi atau punah. Hal ini akan menghasilkan adaptasi
, sebuah modifikasi evolusioner yang meningkatkan kemampuan makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan berkembang biak di suatu lingkungan. Akumulasi dari
modifikasi inilah yang kemudian memunculkan spesies baru. Makhluk hidup yang
mampu bertahan hidup karena mampu beradaptasi di lingkunganya inilah yang dapat
lolos dari seleksi alam.
Untuk itu melalui praktikum ini kita
dapat mengetahui kemampuan adaptasi suatu individu pada lingkunganya yang
memungkinkan individu itu dapat bertahan hidup.
B. Tujuan
Untuk mengamati peristiwa seleksi alam
C. Manfaat
Dapat mengetahui bagaimana seleksi alam itu terjadi
D. Waktu
Dan Tempat
- Waktu
pengamatan :
Kamis , 12 Januari 2017 Jam pelajaran ke-6
- Tempat :
Pekarangan SMAN 1 Lilirilau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
A. Evolusi
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi
ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup
dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi,
keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh
dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yangbereproduksi secara
seksual,
kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi
antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini
menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme
utama, yaitu seleksi alam dan hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan
sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi
organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang
merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan
sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga
lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini. Setelah beberapa generasi, adaptasiterjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi
secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.] Sementara
itu, hanyutan genetik (Bahasa Inggris: Genetic Drift) merupakan
sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu
populasi. Hanyutan genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan
diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Walaupun perubahan yang dihasilkan
oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan berakumulasi dan
menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai
puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru.Dan sebenarnya, kemiripan antara
organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua
spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses
divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya
evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan
menguji teori-teori yang menjelaskan penyebab evolusi. Kajian catatan
fosil dan keanekaragaman
hayati organisme-organisme
hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies
berubah dari waktu ke waktu. Namun, mekanisme yang
mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859
oleh Charles Darwin, On the Origin of
Speciesyang
menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya
Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas
ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan
teori pewarisanMendel, membentuk sintesis evolusi
modern,[yang
menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi
(seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang
secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, di mana hal ini telah menjadi
prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan secara lebih menyeluruh
tentang keanekaragaman hayati di bumi.
Meskipun teori evolusi selalu
diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusioner telah berakar sejak
zaman Aristoteles. Namun, Darwin adalahilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak
terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin
mengenai evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas komunitas sains sebagai teori
terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi)
B. Seleksi Alam
Seleksi alam yang dimaksud dalam
teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidupyang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama
kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi
dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk
mempertahankan hidupnya.
Contoh seleksi alam misalnya yang
terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat biston betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak daripada ngengat biston
betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit
daripada ngengat biston betularia hitam.
Ini terjadi karena ketidakmampuan
ngengat biston betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas
dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun
karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi
industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri,
sehingga populasi ngengat biston betularia putih menurun karena
tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh
pemangsanya. (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Seleksi_alam )
BAB III
METODE PENGAMATAN
A. Alat dan
Bahan
· Alat
:
1. Pelubang
kertas/perforot
2. Kantong plastik
3. Tali
4. Mistar
· Bahan
:
1. Daun pisang ( kering,
segar , menguning )
B. Cara
Kerja
1. Membuat
potong daun pisang tersebut dengan menggunakan perforator masing-masing 300 bua
, kemudian memasukkan kedalam kantong plastic yang terpisah
2. Menentukan suatu bidang seluas 4 m2
3. Menaburkan potongan daun tersebut merata di atas
bidang 4m2 tersebut .
4. Setelah
itu pungutlah kembali selama dua metit potongan daun yang ditaburkan itu .
5. Kemudian
hitunglah ketiga warna daun segar , kuning dan kering yang terambil kembali.
C. Tabel
Pengamatan
Perincian Data
|
Daun Kuning
|
Daun kering
|
Daun Segar
|
1. Jumlah
potongan daun sebelum di taburkan
|
300
|
300
|
300
|
2. Jumlah
potongan daun daun terambil kembali
|
|||
3. Selisih
antara Jumlah potongan daun sebelum di taburkan dan sesudah diambil kembali
|
D. Pertanyaan
LKS
1. Apakah
selisih antara jumlah potongan daun sebelum ditabur dan sesudah diambil itu
sama untuk setiap warna daun ?
2. Dari
hasil kegiatan di atas pola apa yang kamu temukan ?
3. Jelaskan
mengapa terjadi hal semacam itu ?
4. Jika
kegiatan itu di ulangi lagi apakah hasilnya akan menunjukkan hasil yang sama ?
mengapa ?
5. Dari data di atas ,
apakah dapat kita simpulkan bahwa peristiwa itu menunjukkan salah satu seleksi
alam ? coba hubungkan hal ini dengan populasi Biston beturia(nengat
malam ) berwarna cerah dan gelap sebelum dan sesudah revolusi
industry atau dengan cecak hitam dan cecak putih ditempat yang berwarna putih !
6. Buatlah kesimpulan dari
hasil kegiatan anda !
7. Buatlah laporan hasil
kegiatan anda !
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengamatan
Perincian
Data
|
Daun Kuning
|
Daun kering
|
Daun Segar
|
1. Jumlah
potongan daun sebelum di taburkan
|
300
|
300
|
300
|
2. Jumlah
potongan daun daun terambil kembali
|
101
|
27
|
49
|
3. Selisih
antara Jumlah potongan daun sebelum di taburkan dan sesudah diambil kembali
|
199
|
273
|
251
|
B. Pembahasan
Jawaban
LKS
1. Analisis
Data Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa jumlah antara potongan daun sebelum
ditaburkan dengan setelah ditaburkan tidak sama. Selain itu juga, selisih
antara jumlah potongan daun sebelum ditaburkan dan sesudah terambil kembali
tidak sama untuk setiap warna
2. Pola
yang dapat dilihat dari percobaan tersebut adalah organisme yang dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya(dalam kegiatan ini daun yang warnanya
tersamarkan) akan tetap bertahan hidup. Sedangkan organisme yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan mati(terambil oleh predator)
3. Daun
warna hijau sama sekali tidak terambil oleh predator karena warnanya lebih
adaptif atau tersamarkan oleh warna rumput yang hijau sama dengan warna
daun,sehingga predator sulit menangkap. Daun warna coklat sedikit terambil oleh
predator karena tersamarkan oleh warna tanah yang coklat, sehingga cukup sulit
untuk dilihat predator. Sedangkan daun warna kuning banyak terambil oleh
predator karena warnanya sangat mencolok atau tidak adaptif dengan lingkungan
rumput yang hijau dan tanah yang coklat, sehingga sangat mudah dilihat oleh
predator
4. Jika
percobaan ini diulangi lagi, hasilnya akan berbeda. Karena lingkungan dapat
mengalami perubahan kapan saja
5. percobaan
ini kita dapat mengamati seleksi alam dimana daun yang warnanya sama dengan
lingkungannya atau adaptif akan sedikit terambil oleh predator. Sedangkan daun
yang warnanya mencolok atau tidak adaptif akan banyak terambil oleh predator.
Hal ini juga terjadi pada kupu-kupu Biston betularia. Biston betularia putih
sebelum revolusi industri jumlahnya lebih banyak dari pada Biston betularia
hitam. Tetapi setelah terjadi revolusi industri ,jumlah Biston betularia putih
lebih sedikit daripada Biston betularia hitam. Ini terjadi karena
ketidakmampuan Biston Betularia putih dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
6. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa evolusi terjadi melalui peristiwa seleksi
alam. Dimana alam melakukan seleksi terhadap organisme yang ada didalamnya,
organisme yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan dapat bertahan
hidup sedangkan organisme yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya akan musnah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evolusi
terjadi melalui peristiwa seleksi alam. Dimana alam melakukan seleksi terhadap
organisme yang ada didalamnya, organisme yang dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya akan dapat bertahan hidup sedangkan organisme yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan musnah
B. Saran
1. Lakukan
pengamatan dengan teliti untuk meminimalkan kesalahan
2. Untuk
mendapatkan hasil yang lebih meyakinkan lakukan percobaan int pada
tempat yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "Laporan Praktikum Biologi Seleksi Alam"
Post a Comment