Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan [ RPP dan Materi ]
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XII
(Duabelas)/ 1
Pertemuan : 1, 2, dan 3
Alokasi Waktu : 6
× 45 menit
Standar Kompetensi
: 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Kompetensi Dasar
: 1.1 Merencanakan percobaan
pengaruh luar terhadap pertumbuhan tumbuhan.
Tujuan : 1. Siswa mampu memahami konsep pertumbuhan dan faktor yang
mempengaruhinya
2.
Siswa mampu menyusun rencana
penelitian pengaruh faktor tertentu
terhadap pertumbuhan
Indikator
·
Menemukan adanya gejala pertumbuhan dan perkembangan
·
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan pada tumbuhan
·
Merumuskan masalah berdasarkan gejala pertumbuhan yang
ditemukan
·
Merumuskan hipotesis dari rumusan masalah yang sudah
dirumuskan
·
Merumuskan variabel penelitian untuk menguji hipotesis
·
Menyusun unit-unit penelitian
·
Membuat tabel pengamatan
·
Menyusun rencana penelitian tertulis
Materi Ajar
a.
Pertumbuhan adalah
proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan
terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel.
Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
b.
Perkembangan adalah
proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat
diukur. Dengan kata lain, perkembangan
bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Organisme disebut telah dewasa apabila telah mampu berkembang
biak secara generatif. Pada tumbuhan, hal itu ditandai dengan terbentuknya
bunga. Sedang pada manusia dan mamalia lainnya ditandai dengan telah
berkembangnya gonade yang
menghasilkan sel-sel kelamin (gamet). Pada
pria ditandai dengan dimulainya produksi sel sperma oleh testis, dan pada wanita menghasilkan ovum (sel telur) yang dibentuk
di ovarium.
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
Pada
tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan
dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya
air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah
optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur
yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian
dari hipokotil. Pada
bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua
jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan
tipe hipogeal.
Perkecambahan tipe hipogeal
Perkecambahan tipe epigeal
Pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder
Biji
yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer karena pada
pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu
membelah). Pemanjangan ujung akar dan ujung batang tersebut disebut pertumbuhan primer. Pada tumbuhan dikotil
terdapat jaringan kambium yang
merupakan meristem sekunder akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan sekunder (membesar).
Kambium akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga hanya
mengalami pertumbuhan primer saja. Pertumbuhan primer dan sekunder berlangsung
terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a.
Faktor luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang
terdapat diluar tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah cahaya,
temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi bumi, dan lain-lain.
1.
Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan
jumlah tertentu. Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur makro,
sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro.
2.
Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua
tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap
pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat, karena cahaya dapat
menyebabkan terurainya auxin sehingga dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat
dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap dan
yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di tempat
gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal. Pertumbuhan yang amat cepat di
dalam gelap ini disebut etiolasi.
Pot kiri
adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan perkecambahan yang
mengalami etiolasi
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang
berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kloroplas, sintesis klorofil,
pembentukan hormon tumbuhan (misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun
terhadap sinar matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya
pengaruh pencahayaan terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
·
Tumbuhan berhari pendek
(shortday plant) : Berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih
pendek daripada periode kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan
krisatinum.
·
Tumbuhan berhari panjang
(longday plant) : berbunga dan berbuah bila periode penyinaran lebih
panjang daripada periode kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
·
Tumbuhan netral
(dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh lamanya periode penyinaran.
Contoh: mawar, anyer, dan bunga matahari.
3.
Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap
kerja enzim. Bila suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak, dan bila suhu
terlalu rendah enzim menjadi tidak aktif.
4.
Kelembaban atau kadar
air
Sampai pada batas-batas tertentu, makin
tinggi kadar air, pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air
yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan pembentangan
sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimalnya.
b.
Faktor dalam
Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam
adalah hormon-hormon yang
terlibat dalam pertumbuhan tanaman. Hormon merupakan substansi yang dihasilkan
oleh tumbuhan, biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara
fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-bagian dari tumbuhan.
Berikut ini adalah macam-macam hormon pada
tumbuhan beserta fungsinya:
1.
Auksin :
Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar. Auksin yang dihasilkan oleh
ujung batang akan mendominasi pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan
cabang relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi apikal
(apical dominance). Dengan memotong ujung batang, dominansi apikal akan hilang,
sehingga pertumbuhan cabang-cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat
terurai bila terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping,
maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan terurai sehingga
pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian koleoptil yang tidak terkena
cahaya. Akibatnya koleoptil akan tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
2.
Giberelin :
Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang (ruas batang), juga
pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah. Secara umum fungsi giberelin adalah
untuk merangsang pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji
(partenokarpi).
3.
Sitokinin :
Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan, pengaturan pembelahan sel, dan
pemanjangan sel. Konsentrasi sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal
yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri tampaknya
mempunyai peranan dalam memperpanjang usia jaringan.
4.
Asam Absisat (= dormin) :
Asam absisat ditemukan pada umbi-umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa
jenis buah-buahan, daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat
adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran daun, dan memperpanjang
masa dormansi (menghambat perkecambahan biji).
5.
Gas etilen :
Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang dianggap sebagai hormon yang
dapat mempercepat pemasakan buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan
respirasi sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk dan berasa
manis.
6.
Kalin: Kalin
adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya,
kalin dibedakan atas:
·
Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
·
Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah
diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
·
Filokalin : merangsang pembentukan daun
·
Antokalin : merangsang pembentukan bunga
7.
Asam traumalin :
Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami luka. Tumbuhan memiliki kemampuan
untuk memperbaiki bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi.
Peristiwa ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau asam
traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali dengan membentuk
jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat diganti dengan yang baru. Bahkan
dari luka pada bagian tertentu dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.
Metode
Pembelajaran
Pengamatan – Diskusi – Penugasan – Presentasi
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
(45 menit)
A. Kegiatan awal (10 menit)
·
Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi adanya gejala
pertumbuhan terutama pada tumbuhan.
·
Siswa bersama guru merumuskan pengertian pertumbuhan.
B. Kegiatan inti (30 menit)
·
Siswa bersama guru mendiskusikan perkembangan biji dan
bakal buah.
·
Siswa bersama guru mendiskusikan pertumbuhan primer dan
sekunder pada tumbuhan.
·
Siswa bersama guru mendiskusikan pengaruh beberapa faktor
luar (eksternal) terhadap pertumbuhan tumbuhan.
·
Siswa bersama guru mendiskusikan beberapa faktor dalam
(internal) terhadap pertumbuhan tumbuhan.
C. Kegiatan akhir (5 menit)
·
Guru menanyakan kembali kepada siswa konsep pertumbuhan
dan faktor yang mempengaruhinya untuk mengambil kesimpulan.
·
Guru menugaskan siswa untuk melaksanakan eksperimen
dengan Kegiatan 1.1. Pertumbuhan dan perkembangan pada buku halaman 16 di rumah.
0 Response to "Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan [ RPP dan Materi ]"
Post a Comment